Pahami dan Jalani Istilah Ini, Menulis Pasti akan Mudah!

Sumber gambar: inprint.id


Ini adalah istilah dasar yang perlu penulis ketahui. Kamu harus memahaminya agar bisa menulis dengan mudah, lancar, dan teratur. Beberapa istilah di bawah ini akan membuatmu sadar kalau ada yang dilewatkan sebagai penulis. Apalagi seorang penulis pemula. Hal-hal yang kamu alami saat ini seperti hilang ide, bingung mau menuliskan apa, dan sebagainya adalah akibat dari apa yang kamu lewatkan berikut ini. Apa saja? Silahkan disimak!


1. TEMA

Sumber gambar: travel.tribunnews.com

Tema adalah gambaran dasar sebuah cerita. Itulah kenapa tema memiliki skala yang luas. Tema masih memiliki makna yang sangat umum. Apa fungsinya tema? Agar kamu tahu apa yang ingin ditulis ke depannya. Kalau kamu belum paham tema apa yang ingin diangkat, maka bagaimana bisa menulis ke depannya?

Saya beri contoh. Saya ingin membuat buku tentang hijrah, maka temanya adalah hijrah. Saya ingin membuat buku tentang akhlak, maka temanya adalah tentang akhlak. Saya ingin membuat buku tentang belajar, maka temanya adalah tentang belajar. Bagaimana dengan rinciannya? Kita bahas pada poin kedua.

Intinya, kamu harus punya tema yang bagus ketika hendak ingin membuat sebuah buku. Tema yang memang menggiurkan pembaca. Tema yang bisa menarik mata pembaca. Tema yang memang sedang dibutuhkan pembaca saat ini. Itulah kenapa, banyak pelatihan menulis yang suka berkata "carilah berita ter-update saat ini". Berarti itulah yang sedang diminati pembaca. Itulah tema yang kalau bisa kamu angkat sebagai tema tulisanmu.

Jangan salah! Tema pun sangat menentukan seberapa larisnya buku kamu ketika terbit kedepannya. Kalau temamu adalah tema yang hanya segelintir orang yang minat, maka bukumu akan punya peluang tidak laku dipasaran.

Jadi, pastikan tema yang kamu angkat adalah sebuah tema yang bukan hanya banyak peminatnya. Tapi carilah tema yang memang tidak biasa, kreatif, membuat pembaca kepo, juga memberikan hal baru kepada pembaca. Ini baru penulis cerdas dan memberikan edukasi kepada pembaca. Bukan sekadar jadi sebuah buku.



2. PREMIS

Sumber gambar: klikmu.com

Premis bisa dibilang benang merah yang akan membuatmu kembali. INGAT! Ketika kamu masih pemula, ketidakfokusan pasti akan mudah muncul. Kalau tidak ada premis, isi tulisanmu tidak akan teratur, tidak fokus pada jalan yang sama, lari kemana-mana, dan bahasa yang digunakan mungkin akan berbeda-beda. Premis akan membuatmu kembali pada tujuanmu menulis naskah tersebut. Kalau premisnya tidak ada, terkadang penulis lupa apa yang sedang ditulisnya, lupa bagaimana pola bahasa yang harusnya ditulis, apa output naskah tersebut, dan sebagainya.

Premis bisa dibilang seperti sinopsis. Namun lebih singkat. Premis yang kuat, spesifik, dan singkat akan membantu seorang penulis untuk merangkai tulisannya ke depan. Saya beri contohnya,

Temanya akhlak. Premisnya adalah berbagai permasalahan remaja zaman sekarang yang membuatnya jauh dari Allah SWT.

Temanya keluarga. Premisnya adalah kehidupan baru Aisyah dan Qashmal yang baru saja dihalalkan, namun kurang direstui oleh kedua orang tua Aisyah. Berbagai permasalahan terjadi hingga menggoyangkan keutuhan keluarga baru mereka berdua.

Ketika kamu memiliki premis yang sudah kuat, spesifik, dan singkat, maka buktikanlah dengan naskah yang sesuai dengan premis yang sudah dibuat. Jika memang diperjalanan ada ide-ide baru  yang muncul dan ingin dimasukkan ke dalam cerita, maka jangan sampai melupakan premis dan ide dasar agar tidak teracak-acak dan mengubah banyak hal.


3. FOKUS

Sumber gambar: tribunnews.com


Satu hal yang membuat penulis pemula itu tidak menyelesaikan tulisannya adalah karena tidak fokus. Jika kamu sadar kalau menulis masih belum menjadi sebuah kebiasaan yang rutin, maka fokus adalah sesuatu yang harus ditanamkan dalam dirimu. 

Banyak dari penulis pemula yang ketika sedang perjalanan menyelesaikan tulisannya, kemudian tiba-tiba mendapatkan ide liar yang tidak ada kaitannya dengan apa yang sedang dituliskan. Ia memutuskan untuk menulis ide yang baru datang tersebut, karena menurutnya ide baru yang muncul itu lebih menggiurkan daripada apa yang sedang ditulisnya. Akhirnya menulis dari awal lagi dan naskah yang awalnya sedang diselesaikan malah ter-pending dan tidak terselesaikan.

Bagi yang sudah lihai menulis, mungkin ini bisa diterapkan. Namun bagi yang masih merasa pemula, fokus adalah sesuatu yang penting agar kegiatan menulis bisa menjadi kebiasaan dan sesuatu yang memang wajb untuk dilakukan setiap harinya. Selesaikan dahulu satu naskah. Ide baru yang muncul catatlah dahulu disebuah buku khusus. Saya pribadi selalu punya buku menulis. Di sana semua outline dan ide-ide liar tercatat rapih. Itulah kenapa saya membuat buku perencanaan writer planner. Agar penulis lain yang masih pemula bisa rapih ketika ingin menyelesaikan tulisannya.


4. OUTLINE

Sumber gambar: foodtownmarket.com

Outline adalah kerangka buku yang akan dibuat. Outline yang akan mencegah seorang penulis untuk writer block. Outline yang akan membuat penulis lancar menulis dari awal hingga akhir. Outline pun yang akan membuat penulis tidak memiliki masalah, "mau nulis apa lagi ya?"

Bagi yang merasa penulis pemula, membuat outline sangat penting untuk dibuat sebelum menulis. Itu pun yang saya buat dahulu hingga sekarang sebelum menulis. Agar saya mengetahui apa yang akan saya tulis dari awal hingga akhir. Saya tidak akan menulis sebelum outline selesai. Bahkan saya tidak akan menulis sebelum membaca banyak buku terkait yang akan saya tulis. Karena memang, yang namanya ide itu harus ada dan yang namanya perencanaan dari awal hingga akhir harus matang.

Outline bisa dibuat dalam bentuk list, bisa juga dibuat dalam bentuk Mindmap. Sekarang, saya beri contoh untuk yang bentuk mindmap.


Lingkaran yang ditengah bisa kamu tulis tema, bisa juga kamu tulis dengan judul kalau sudah menemukan judulnya. Percabangan itu adalah apa yang akan kamu tulis di dalam buku kamu nantinya. Misalkan, temanya akhlak. Premisnya adalah permasalahan anak muda akhir zaman yang menjauhkannya dari Allah SWT. Sehingga, percabangannya adalah masalah-masalah tersebut, yaitu games, pacaran, youtube, tawuran, pergaulan bebas, dan sebagainya.


Kalau contoh outline bentuk list, saya beri contoh buku saya langsung. Buku saya yang berjudul Tak Kenal, maka Tak Dakwah, Outline bentuk list-nya seperti ini (secara singkat).

>pengertian dakwah
>tip berdakwah >> pakai bahasa yang baik
                          >> pakai sudut pandang berbeda
                          >> ikuti cara Rasulullah SAW
>bagaimana dakwah yang bagus
>membungkan berbagai alasan mereka yang tidak mau berdakwah
>dan seterusnya

Contoh outline bentuk list di atas masih acak-acakkan. Saya belum menyusun, mana yang ingin dibuat menjadi pembahasan awal buku, pertengahan buku, dan akhir buku. Jadi, outline itu sifatnya masih teracak. Kita belum tahu mana awal buku kita dan mana akhir buku kita. Jadi, outline bisa dibilang tempatnya menuangkan berbagai ide yang nantinya dibuat dalam satu tema. 

Istilah lain dari outline adalah brainstorming. Tuangkan saja semua yang ada di kepala ke dalam outline. Entah itu akan dipakai di dalam buku atau tidak, yang penting ditulis dulu agar kamu tidak kebingunan mau menulis apa. Siapa tahu, apa yang ada dipikiran kamu akan bagus ketika dituangkan ke dalam tulisan. Kalau outline-nya tidak dibuat, saya yakin kamu akan lupa. Karena begitulah ide, ia mudah datang dan mudah dilupakan. Jadi, buatlah outline untuk mencatat semua ide yang akan dibuat menjadi buku nantinya.


~~~~ ~~~~ ~~~~ ~~~~


Jadi, begitulah beberapa poin penting yang harus kamu ketahui dan pahami sebagai seorang penulis. Apalagi bagi kamu yang masih belum tahu banyak tentang dunia kepenulisan. Semua hal di atas minimal kamu lakukan dan laksanakan. Karena semuanya yang di atas pasti pernah dilakukan oleh penulis sekelas Tere Liye, Asma Nadia, Habiburrahman, dan yang lain. SEMANGAT!!



Semoga Bermanfaat
Penulis: Mahestha Rastha Andaara

Posting Komentar

4 Komentar