Kenapa Harus Menunggu Besok?

Sumber gambar: berita-sulsel.com


PEMALAS! Itu adalah bahasa kasar yang cocok bagi mereka yang suka menunda-nunda pekerjaannya tanpa alasan yang kuat. Saya pribadi sangat mewajarkan mereka yang jenuh dan ingin beristirahat di tengah kesibukkannya. Ini wajar, karena mereka sudah punya kesibukan, pekerjaan, dan kegiatan penting. Sehingga, ia butuh istirahat agar otaknya tidak mudah stres dan tubuh bisa rileks sejenak.

Namun, bagi seorang pemalas tidak bisa! Ia belum menghasilkan apapun, belum punya pekerjaan apapun, belum mencapai tujuan hidup, tapi sudah nikmat sekali yang namanya zona nyaman (malas-malasan).

Ketika SMA, saya pernah mengikuti seminar motivasi. Pematerinya memberikan statement yang menurut saya sederhana tapi benar-benar mengubah sebuah negara. Ia bertanya kepada audients, 

"Apa bedanya orang Jepang dan orang Indonesia?"

Kami yang ketika itu masih SMA hanya diam dan tidak terlalu menjawab banyak. Ada beberapa anak yang membandingkan Jepang dan Indonesia dengan teknologi Jepang yang jauh lebih canggih dibanding Indonesia. Ada yang membandingkannya dengan tata letak perkotaannya yang begitu rapih, tidak seperti Indonesia. Ada juga yang membandingkannya dengan tingkat bunuh diri di Jepang yang lebih banyak dibanding dengan Indonesia. Jawaban mereka luar biasa, namun jawaban pemateri ketika itu sangat sederhana. Satu hal yang membedakan Jepang dan Indonesia adalah kebiasaannya.

Orang Jepang selalu memiliki prinsip, "Kalau bisa dikerjakan sekarang, kenapa harus besok-besok?" Sedangkan Orang Indonesia selalu memiliki prinsip, "Kalau bisa dikerjakan besok-besok, kenapa harus sekarang"

Itu adalah prinsip hidup yang sederhana, namun bisa mengubah sebuah negara Jepang menjadi negara maju. Sedangkan Indonesia, sampai saat ini masih saja berkembang dan sulit terlihat perkembangannya. Masyarakatnya terlalu fokus dengan memviralkan berbagai hal yang tidak penting. Artisnya yang narkoba, cerai, kasus, dan sebagainya. Bahkan listrik mati saja menjadi viral di Indonesia. Namun, ketika ada prestasi anak bangsa sepertinya sangat jarang menjadi viral di negara yang tanahnya sangat subur ini.


Sehingga, ini menjadi introspeksi bagi masing-masing kita, terutama yang ingin menjadi seorang penulis. Buanglah sifat menunda, dan bersegeralah menghasilkan karya. Menunda dengan alasan ,mungkin bisa dipahami dan diterima. Namun menunda tanpa alasan, inilah adalah pemalas!

Generasi muda harus punya jiwa cekat dan cepat. Itulah yang membuat diri mereka besar dimasa depan. Buang segala hal yang bisa menghambat tujuan hidupmu. Kalau mau jadi penulis, maka buanglah segala aktivitas dan sifat yang menghambatmu menjadi seorang penulis. Salah satunya sifat menunda menulis ini.

Semoga dengan tulisa sederhana dan singkat ini, bisa menyadarkan masing-masing pribadi kita untuk meningkatkan komitmen terhadap apa yang sudah dipilih dan dijalani saat ini.


Semoga Bermanfaat
Penulis: Mahestha Rastha Andaara

Posting Komentar

1 Komentar