(CERITA MINI ANAK BERANTAI)
Malam ini tampak tidak seperti malam sebelumnya. Udara terasa lebih dingin dan langit begitu gelap.
Miko yang tengah tertidur pulas tiba-tiba terbangun.
Ia melihat jendela kamar terbuka. Pantas saja rasanya dingin sekali, gumam Miko dalam hati. Baru saja mau beranjak menutup jendela, tiba-tiba Miko mendengar suara aneh dan muncul bayangan menakutkan di dinding kamarnya.
Suara apa itu, batin Miko. Di antara rasa takut dan penasaran, ia beranjak dari tidurnya, mencari asal suara aneh tadi.
Dengan rasa takut yang dirasakannya, Miko tetap nekat mencari asal suara itu. Dia harus tahu bayangan apa yang berkelebat tadi.
Dengan mengendap-endap, Miko berjalan mendekati jendela yang sedikit terbuka. Tirai meliuk-liuk tertiup angin malam yang sangat dingin. Tiba-tiba, pundaknya terasa ada yang menyentuh. Dingin. Dadanya berdebar sangat kencang. Ingin berteriak, tapi lidah rasanya kelu.
"Ibu!" Miko berteriak kencang.
Dia lari keluar kamar menemui ibunya yang sedang membereskan pesanan kue lebaran.
"Ada apa, sayang?"
"Ada bayangan menyeramkan di balik tirai," kata Miko
"Oh, itu kakakmu. Ia sedang membuat perlengkapan pentas dramanya," terang Ibu.
“Kakak ada di ruang tamu ibu,” kata Miko.
“Ah kamu jangan mengada-ngada. Bulan ramadhan tak ada yang namanya hantu atau sejenisnya. Ini bulan suci. Kamu hanya berhalusinasi saja, “ jawab ibunya.
"Ayo, Ibu temani ke kamar," kata Ibu kepada Miko. Mereka berjalan beriringan ke kamar. Ibu menggandengnya sambil menenangkan.
Tiba di kamar, Ibunya langsung menuju ke arah jendela. Tiba-tiba Miko berteriak, "Ibu! Itu hantunya muncul lagi!"
"Miko ... coba ibu tanya, tadi sudah membersihkan kasur?"
Miko menggeleng.
"Sudah berwudhu?"
Miko menggeleng lagi.
"Sudah berdoa sebelum tidur?"
Miko menggeleng lagi sambil tertunduk.
Miko, maka dari itu kamu segera untuk ambil wudhu dan berdo'a. Sehingga kita tidak akan diganggu hantu. Semua diciptakan Allah ada manfaatnya termasuk hantu. Dan kita sebagai umat muslim harus senantiasa tawakal dan berdo'a agar tidak diganggu hantu. "Allah sebagai sandaran kita, Miko. Jangan takut lagi ya," ujar ibu
Penulis:
Mayangthika - Vivi - Kartika - Dian - Kania - Henny - Ayu Setia Ningsih - Nadya - Fithri - Aishanafi - Umi Saida
(Siswa-siswi Sekolah Menulis Cerita Anak)
1 Komentar
Bagus, seru...
BalasHapus