Untukmu yang Merindukan Seorang Ayah

 


Sumber gambar: www.detik.com



Mungkin bagi orang lain, ayahku bukanlah siapa-siapa. Tapi bagiku, ayahku adalah ayah terbaik di dunia. Dia menyayangiku, sungguh menyayangiku, dengan sederhana. Tak pernah sekalipun memarahiku, meski aku berbuat salah. Dia hanya menatapku, dengan raut sedikit kecewa. Tapi justru tatapan itu membuatku jera untuk melakukan kesalahan.

Foto kenangan ini aku bingkai, terpasang di kamar. Foto kenangan saat terakhir kami berlibur bersama, sebelum sakit jantung merenggut ayahku dari dunia. "Jadilah ombak, Nak. Tak lelah meski hari berganti. Terus menggulung pantai. Jangan menyerah, apa pun yang terjadi." Ayah, aku merindukanmu ...

Tri Kundarni



"Kau tahu, Nak? Ibumu dulu suka sekali memandangi ombak di laut bersama Ayah. Katanya itu bisa membuatnya tenang."

"O ya? Kenapa, Yah?"

"Karena sama seperti ombak, masalah dalam hidup ini akan datang dan pergi. Tapi jika kau punya teman untuk saling menguatkan dan berbagi, ujian seberat apapun pasti berhasil kaulewati."

"Apakah Ibu bisa memandang ombak di sana, Yah?"

"Belum, Nak. Jangan putus mendoakan Ibumu meski ia sudah tiada. Juga agar kita semua bisa berkumpul kembali di surga-Nya."

(Ipop S. Purintyas || @whatipopwrites)



Ayah, 

Andai waktu bisa bergulir mundur, aku akan duduk di pantai itu saat senja menjelang. Seperti waktu itu, kau merengkuh tubuh mungilku. 

Kau katakan senja itu pertanda malam akan datang. Walau kegelapan menyergap namun ada tangan yang selalu menggandeng tanganku. Tangan kekar dan kuat, seperti tekadmu membahagiakan aku. 

Aku adalah putri kecilmu yang akan selalu menjadi kesayanganmu. 

Ayah, kau selalu menjadi barometer hidupku walau hanya memori yang tersisa. 

Maria



Kukayuh sepeda sekuat tenaga. Meski berat karena tubuhku terlalu kecil, aku harus kuat. Ayahku sedang berjualan es degan dekat pantai. Beliau membutuhkan degan-degan ini untuk di jual.

Sesampainya di warung, kuserahkan degan-degan itu pada ayah. Ayah segera meletakkannya di samping gerobak. Kulihat beliau membelah degan satu per satu.

"Sudah, makan siang dulu, pak. Biar saya yang belah degannya," ucap patner ayah.

Ayah berhenti membelah degan, mengambil piring berisi makanan yang ia simpan. Hatiku teriris melihatnya. Ayahku berjuang keras untukku, anak semata wayangnya. Andai aku bisa membantunya. Semoga  aku cepat besar, agar aku kuat dan  bisa diandalkan.

Diyah Ayu



Seorang lelaki duduk bersama anaknya di pantai, ia harus mengurus anaknya seorang diri karena istrinya telah pergi meninggalkan dunia.

Ia berperan menjadi Ayah dan juga Ibu untuk anaknya. Di sela kesibukannya bekerja, ia harus piawai membagi waktu, agar anaknya tidak kekurangan perhatian dan kasih sayang.

Cut Bunaiya




Nak, ayah mungkin jarang sekali memelukmu. Tapi ketahuilah, lelahnya ayah di setiap senja adalah saksi bahwa begitu besar cinta ayah padamu. 

Nak, ayah mungkin jarang sekali mengecup sayang keningmu. Tapi ketahuilah, ayah adalah orang pertama yang akan membelamu ketika orang lain menghinamu.

Nak, mungkin ayah jarang mengajakmu bicara. Tapi ketahuilah, ada doa di setiap diamku.

Nak, ayah hanya ingin kamu paham bahwa cinta bukanlah soal peluk, cium, atau berbincang. Namun cinta adalah sebuah pengorbanan, pembelaan, dan doa.

Carine Verantia



Tangan yang kasar namun sangat hangat jika didekapanya. Kalau saja masih ada kesempatan ke dua, ingin sekali berkata"Maafkan anakmu yang menyebalkan ini". Ku titipkan doa untuk yang tercinta, ku titipan air mata untung yang terkenang. 

Tinggal rindu tinggal cerita takkan ada lagi perdebatan hal kecil tawa ditengah asyiknya main game. Hanya ada foto yang menjadi obat penenang saat ingin bertemu. 

Writing_kita (leni)



Ayah, masihkah engkau ingat? Dulu, engkau selalu mengajakku duduk berdua di tepian pantai. Setiap kali datang ke sana, tidak akan pernah ada sepi di antara kita. Engkau menceritakan banyak hal, mulai dari burung-burung yang terbang hingga deru ombak yang berdesiran.

Ayah, masihkah engkau ingat? Dulu, engkau pernah berjanji akan selalu menemani. Engkau akan selalu menjadi sosok yang tangguh bagi diri ini. Saat ini, tubuhmu telah terbujur kaku di hadapanku. Apa yang bisa kulakukan tanpa adanya engkau, Ayah?

Azhariatul Aini



Deru ombak melengkapi rasa getir di hati. Kala menatap sosok Ayah yang duduk memeluk anaknya di pinggir pantai. Ada rasa iri, cemburu, dan kecewa. Ayahku tidak pernah sekali pun mengajakku sekadar bermain, terlebih menikmati indahnya senja di tepi pantai itu.

Aku sangat jauh dibilang dekat denganya. Mungkin ini adalah caranya untuk mempersiapkan diri, kala pada saatnya harus melepaskanku pada orang lain. Karena, pada dasarnya cintanya lebih besar, hingga harus mempersiapkan rasa kehilangan.

Ainur Rohmah



Ayah aku masih purtri kecilmu yang dulu, takkan pernah berubah. Meskipun usiamu kini telah renta dan kepingan jarak diantara kita teramat menyiksa aku takkan lupa kenangan bersamamu, saat kita duduk menikmati indahnya senja di pantai.

Maryanah



Ayahku adalah orang terbaik bagiku. Dia tidak pernah marah dan selalu menyayangiku walaupun tingkah lakuku kadang salah, dia selalu memberi pengertian kepadaku dengan tutur katanya yang lembut. Sayang umurnya tidak begitu lama.

Ada satu kata-katanya yang selalu kuingat sampai sekarang, saat kami duduk ditepi pantai. Jangan simpan kesedihamu didalam hati. Lepaskan seperti ombak yang bergulung-gulung di tepi pantai ini. Menjeritlah agar semua yang menyesak didadamu menjadi lapang.

Insyarika



Ayah, kasih dan cintamu tidak terbendung oleh langit dan lautan. Engkau menemaniku dalam setiap hela napasku, tanpa banyak kata engkau selalu berada disisiku. 

Ayah, kini engkau telah tiada meninggalkan dunia fana ini. Engkau bertahan dalam rasa sakit yang tak pernah engkau ucap. Hanya senyum lirih ketika engkau meninggalkan kami semua.

Ayah, ditepi pantai semua kenangan seperti deburan ombak yang tak kunjung henti. Meninggalkan penyesalan begitu dalam jiwa karena aku sebagai anakmu tak mampu membuatmu bangga.

Ayah, Allah lebih mencintaimu dengan memanggilmu lebih cepat dibanding kami semua. Semoga kita bisa bertemu kembali di surga keabadian.

#Qathrin Nada#



Ayah, terima kasih atas kasih tulusmu. Meski dalam diam, kuyakin kau tak pernah sedikitpun lupa untuk mendoakanku. Atas semua jasamu, aku bisa berdiri di sini dengan penuh keyakinan. Kutahu dalam setiap hela nafasmu ada harapan dan perjuangan yang kau lakukan untukku. 

Ayah, kau cinta pertama bagi anakmu ini. Kau tak rela jika ada seorang lelaki yang menyakiti anak kesayanganmu. Terima kasih atas cinta dan kasihmu. Terima kasih atas segala hal yang kau korbankan untukku. Aku bangga menjadi Anakmu. 

Ratnawati Al-arsya



"Kau tahu, bahwa ayahku sangat berarti." Dalam dekapan seorang ayah  kini yang tersisa hanya kenangan olehnya. Untaian kasih sayangnya sangat berarti, sungguh ingat ketika kami selalu bersama.

Pahit, asam maupun manis selalu bersama waktu kecilku. Aku tahu beratnya menjadi ayah sekarang, sungguh penuh tanggung jawab. Dengan kerja keras, gigih. Hingga kau menemukan arti pengorbanan dan kerelaan diri. Untuk menjaga keluarga dari marabahaya dan segala lika-likunya. 

Sungguh kau benar-benar sosok yang sang pemimpi. Lelah, jerih payahmu, sangat berarti.

Muh. Arif Abdullah



Teringatku bersama ayah, duduk berdua di kala senja. Tanpa kopi pahit karena tak ada uang. Hanya angin saja yang kami jelang. Debur ombak menenggelamkan bunyi perutku yang keroncongan.

Kulirik tubuh renta di sampingku. Inginku berujar lapar, tapi tak tega pada suapan roti kecil yang sudah ia ikhlaskan untuk kumakan. Malam ini kami akan menelan bunyi perut sekali lagi. Tak apa, pekatnya malam sudah membuat kami kenyang. Esok aku akan lebih keras bekerja, mencari rupiah dari pilahan sampah di TPA.

Wirda Febriana



Ayah. Ajarkan aku tentang mengenal Ilahi, Nabi, dan diri. Ajarkan juga cara beribadah kepada Ilahi, agar aku bisa berbakti kepada-Nya, dan kepadamu.

Ayah. Ingatkan aku jika melakukan kemaksiatan. Jangan biarkan dalam kesesatan. Aku ingin kita berkumpul kembali di surga yang penuh dengan kenikmatan yang abadi. 

66:6

Gandi Angriawan.

Posting Komentar

0 Komentar