Untukmu yang Pernah Terpuruk


Sumber gambar: femina.co.id



Tak apa kalah atau gagal untuk sekarang, bukan berarti kita akan jatuh untuk seterusnya. Ada saat nya kita harus tau kemampuan dan kelayakan kita dimana. 

Jangan malu untuk melangkah kembali. Semua bukan akhir dari segala. Kamu hebat kamu kuat kamu bisa, sematkan itu disetiap tekadmu. 

Ayok, menangis dan sedihnya sudah cukup. Mari bangun dan tunjukan kalo kamu adalah hal yang baru.

(Leni)


Aku berada dalam dilema rasanya hidupku tiada arti lagi, ketika hatiku harus memilih antara dua hal, aku begitu limbung tak tahu harus bagaimana.

Rasa putus asa menyeruak dalam jiwa, kepedihan kian mencekam Sukma. Hidupku kini tiada guna, apalah daya ku hanya manusia biasa.

Seandainya bisa kurubah waktu, pasti tak akan pernah terjadi luka diantara kita. Hanya Tuhan tempat kubersimpuh dari segala duka dan air mata.

(Maryanah)


Saat kau merasa seluruh dunia terasa gelap, tanpa cahaya. Tidak ada yang mendukungmu. Tidak ada jalan untukmu bergerak. Percayalah, itu hanya perasaanmu.

Kau memiliki Tuhan. Tempat bersandar yang pantas dijadikan sandaran. Apapun masalahmu, datanglah pada-Nya. Kau akan lebih tenang.

Jangan mengeluh kepada manusia, manusia tidak dapat membantumu. Mereka hanya akan tersenyum diatas keluhanmu. Berpura-pura memberi semangat dan tersenyum saat kau melangkah pergi.

(Diyah Ayu)


Terpuruk. Ya begitulah ketika kita menghadapi suatu permasalahan yang menjadikan diri kita di titik terendah. Hanya rasa penyesalan dan kecewa yang selalu menghantui pikiran dan perasaan.

Patutkah kita terus berada di fase itu? Sudikah diri kita diajak untuk bangkit?

Tak seharusnya kita terus menerus meratapi permasalahan itu. Walaupun semuanya terlihat berat dan menyakitkan. Tapi,  bangkit adalah solusi yang terbaik untuk diri kita. Buktikan bahwa keterpurukan itu mampu terhalau dan lenyap di depan mata. Dengan genggaman semangat dan doa, dapat dipastikan diri kita mampu melampaui segalanya.

(Ismi)


Sunyi, sepi, sedih, sendiri.

Bagaimana aku tidak pernah merasakan hal seperti itu!

Akan ada dimana seseorang merasakan kesepian yang benar-benar tidak pernah bisa dihindarkan. Karena ada saatnya seseorang memang merasakan kesedihan yang amat dalam. Membutuhkan kesendirian.

Me time. Perlunya waktu untuk merasakannya sendiri. Meresapi atas apa yang sudah di alami. Namun jangan sampai berlarut-larut dalam kesedihan. Karena seseorang berhak untuk bahagia dengan caranya sendiri.

(Lailatul)


Kehidupan tidaklah statis, namun dinamis. Pun demikian dengan beban kehidupan, akan selalu ada selama kehidupan itu sedang berlangsung. Itulah hidup. 

Saat beban kehidupan menghampiri, terasa "napas" hampir terputus. Rasa sesak terkadang bersatu bersama kecemasan. 

Namun, langkah terbaik adalah kembali bergerak dan melangkah menuju kebahagiaan. Yakin lah bahwa meskipun beban itu ada, Tuhan tidak akan mengabaikan hamba-Nya yang senantiasa berusaha untuk bahagia. 

(Munawar)


Apa yang membunuh perlahan-lahan, tanpa luka, tanpa memar, tak berdarah, tak terlihat, tapi sakitnya begitu nyata?

Kesendirian.

Kesepian adalah teman paling setia di kegelapan. Terkadang ia membuat nyaman, tapi tak jarang pula ia mematikan. Saat hati begitu lemah, ingin berkeluh kesah, tapi tak tahu pada siapa. Lalu hanya bisa menangis sendiri. Meraung pada dinding, memaki pada ubin, tapi semua berdiam. Tak menyenangkan. Tak menenangkan.

Kesepian adalah pembunuh perlahan-lahan. Sebelum semua terlambat, ketuk pintu seseorang. Kamu tidak benar-benar sendirian.

(Ulul Ilmi)


Kepedihan yang dianggap sebuah kutukan atau bencana akan menjadi seperti itu. 

Pernahkah terpikir melihat kepedihan dari sisi yang lain? 

Kepedihan dari sebuah pengkhianatan memang membuat kita terpuruk. Mendekam dalam gelap dan meratapi nasib. Kembali lagi apakah itu yang ingin kita jalani? 

Cobalah melihat fakta, saat mengalami kepedihan, maka kita tahu makna kebahagiaan. 

Pengkhianatan akan selalu ada. Begitu juga dengan cinta. Jadi mulailah melihat kepedihan sebagai bagian kecil dari cinta.

(Maria)


Kamu mau menangis?

Sini, aku pinjamkan pundakku untukmu bersandar.

Tapi jangan lama-lama ya.

Karena nanti aku rindu senyummu.

Terkadang kamu memang perlu menangis untuk melepas kesal, kecewa, dan amarahmu.

Menangislah semalaman.

Ya, semalam saja.

Setelah itu, esoknya rasakan bahwa hidupmu sudah BARU. 

Esoknya kamu menjadi pribadi yang KUAT.

Dengan hati yang penuh SYUKUR dan IKHLAS.

Kamu menjadi versi kamu yang TERHEBAT.

(Carine Verantia)


Aku menutup wajah dengan kedua tangan. Membiarkan tubuh terduduk lesu di ruang remang. Keadaan akhir-akhir ini membuatku frustasi. Entah langkah apa lagi yang harus kutempuh. Dilema membuatku bimbang menentukan sebuah pilihan.

Pilihan yang akan menentukan masa depanku. Di satu sisi, aku ingin menggapai cita-citaku. Namun di sisi lain, ada orang yang harus aku patuhi dan aku hormati keputusannya. 

Tuhan ... jalan mana yang harus kupilih? Mengapa keadaan memaksaku memilih sesuatu yang begitu sulit? Aku ingin terbang bebas. Namun keadaan selalu saja mematahkannya tanpa sempat membiarkanku mencoba sekali saja mengepakkan sayap.

(Ratnawati)


Merasa terpuruk? Yang namanya hidup, pasti ada cobaan.

Namun, di sinilah kita harus memilih: maju atau mundur. 

Ingatlah! Satu langkah keberanian takkan pernah menjadi penyesalan 😇

(Rahmiyanus)


Setiap orang pasti punya masalah. Misalnya kecewa ditinggal pacar, gagal dalam ujian, susah dapat kerjaan, dan lain-lain. 

Saudaraku, masalah bukan untuk diratapi. Masalah harus dipikirkan dan dicari cara penyelesaiannya. Itulah mengapa Tuhan menganugrahkan otak kepada kita, supaya kita berpikir. 

Saudaraku, jika kamu punya masalah dan tidak mampu menyelesaikan sendiri, kamu bisa minta tolong kepada orang lain. Dengan menceritakan masalahmu kepada orang yang tepat, insya Allah masalahmu dapat terselesaikan

(Tri Astuti)


Terasing ....

Menurul orang lain bahagia dikelilingi saura tapi belum tentu bagi ku

Sepi ....

Ditengah keramaian ku merasa sendiri, meskipun dikelilingi orang2 yang menurut orang lain orang terkasih tp belum tentu bagi ku

Sendiri ....

Itu yang kurasakan saat ini.

(Ajeng Siti)


Aku terpuruk dalam lubang keniscayaan. Aku butuh kesetiaan. Hati ini sungguh punya perasaan. Jangan kau abai dan kau tinggal sembarangan. 

Kau ini manusia atau bukan. Perilaku seperti hewan. Hanya bermain nafsu tanpa menggunakan hati dan pikiran. 

Lihat! Aku sendirian! Aku kau tinggalkan. Hanya karena seorang jalang jalanan?! Sungguh tak berperasaan!

(Dhelvia)


Banyak pikiran dan masalah dapat membuat seseorang menjadi stres. Stres merupakan kondisi kesehatan mental seseorang menurun dengan ditandai _mood_ memburuk seperti mudah kesal dan sedih. Beberapa gejala yang biasa muncul antara lain rasa lelah, sulit konsentrasi, kurang tidur, jantung berdebar, hingga gemetar.

Bagaimana cara mengatasi stres yaitu berpikir positif. Dengan menjaga pikiran tetap positif membuat kita terhindar dari stres. Hadapi masalah dengan senyaman mungkin. Memperbanyak bersyukur yang dapat membuat dada terasa lebih lapang. Dan jangan lupa _me time_. Membuat diri rileks dengan segala kesibukan juga penting. Coba jalan-jalan ke pantai, nonton bioskop dan lain sebagainya dapat membuat pikiranmu tenang.

(@aumy.re)


Pada sebuah masa, wajar bila hati manusia terasa goyah. Badai hidup yang menerpa, silih berganti layaknya rintik hujan. Kadang pun diri sendiri merasa muak, lelah akibat tak kunjung bertemu jawab. Tiap titik telah disisir, tapi petunjuk tak jua berkelip. Gelap, semua serupa pekat malam.


Seorang anak manusia terduduk sendiri, di keremangan cahaya yang pudar di matanya. Air mata terus tergenang, mengaliri sanubari dengan kepedihan tak terperi.


Ada beban berat di bahunya yang ia sandarkan pada Tuhannya. Ia adalah si pencari lentera, makhluk yang hatinya sedang membiru terluka. Berjuang menajamkan netra untuk mengais petunjuk yang Ilahi katakan. Harapannya tak akan lekang, selagi nyawa masih tertanam, keyakinannya teguh bahwa Tuhan menyiapkan akhir indah untuk setiap keresahan.

(Wirda Febriana)


Pada saat kita berada pada posisi dititik terendah, dunia terasa gelap gulita. Tak ada teman yang biasa menemani, sepi, sunyi yang kurasakan. 

Rasanya kakiku tak sanggup untuk berdiri, aku terpuruk merenungi nasib. Kedua telapak tanganku kuletakkan diwajahku sambil kupejamkan mata.

Tuhan, beri aku kekuatan agar aku bisa menghadapi masalah ini. Beri aku jalan yang terbaik dalam setiap langkahku.

(Insyarika)


Berhenti bersedih, tak apa untuk sesekali terjatuh dan patah. Kamu hebat, kamu sudah berjuang dengan begitu keras melawan badai yang dahsyat.

Ikhlaskan semua yang perlahan pergi menjauhimu, lepaskan apa yang selama ini membuatmu berat dalam melangkah. Tersenyumlah, aku rindu melihat bibir itu merekah.

Aku ada di sini untuk membersamaimu. Buka lagi lembaran baru. Tak apa akan segala salahmu di masa lalu. Aku selalu bersedia untuk mendengar setiap keluh kesahmu. Berhenti duduk di sana dan merenungi, ada mimpi yang tak bersedia kamu beri kata "Tapi."

(Azhariatul)


Dunia ini hanya sementara tetapi karya - karya kita akan tetap dikenang bagi pembaca dan yang mendengar, apa yang kita lakukan tetaplah baik dan bernilai jadikan rasa percaya diri yang kuat tetapi tidak arogan.

Hanya waktu yang membuatmu kembali menjadi lebih baik berhenti sejenaklah untuk kamu dapat melangkah lagi.

Tumbuhkan rasa cintamu untuk apa yang sedang kamu kerjakan saat ini, tidak ada kata terlambat kamu sangat berharga kamu adalah terbaik, di luar sana kamu tetap bernilai karena kamu adalah orang spesial.

(Junina)

Posting Komentar

0 Komentar