Generasi Muda Melempem



Saya katakan begitu karena pada saat hiruk pikuknya negeri ini, masih banyak yang berkata, "Sudahlah, nggak usah ikut-ikutan demo dan koar-koar nggak jelas seperti mereka, yang penting urusan kita disini baik-baik saja tanpa hambatan." . Miris sekali mereka yang berfikir sempit seperti itu, giliran ada UU yang menyudutkan mereka, barulah ribut di Media Sosial. Kalo sudah merasa di rugikan, barulah beropini macam-macam tentang negeri ini dan pemimpinnya. 


Kemana kau kemarin? Apa saja yang kau kerjakan hingga sekarang kau baru bangun saat dunia sudah gempar dengan bombardir isu yang entah nyata atau hoax, dan kau telan mentah-mentah tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi. 


Andai saat kemarin saudara-saudaramu berjuang dengan opini tentang kebaikan negara, tak kau hujat dan tak kau sudutkan, maka kau pun tak akan risau dengan segala ketidaknyamanan yang di rasakan ibu pertiwi.

Andai saat semua pemuda menyuarakan suaranya, kau tak hanya berpangku tangan dengan segelas kopi di hadapanmu, maka tak akan kau rasakan pahitnya asap kebakaran lahan yang menyesakkan dada ini.

Kawan, harapan ibu pertiwi hanyalah pemuda-pemuda yang semangatnya terbakar saat negerinya merasa terguncang, bukan PEMUDA MELEMPEM yang dibutakan oleh cinta sesosok yang di anutnya.

Bangunlah wahai pemuda, jangan terus terusan kau terpaku pada cahaya gadgetmu, jangan hanya kau teriak-teriak tanpa suara, jangan pula kau kobarkan api melalui jemari-jemarimu yang tak bertanggung jawab. 

Bangunlah...!

Bangulah sebelum terlalu nyenyak negeri ini tidur dalam harapan-harapan fana.

Negeri ini sudah cukup kenyang dengan berjuta harapan palsu tak berujung.

Bangkitlah wahai pemuda-pemudi bangsaku.

Wujudkan gundahmu dengan goresan karyamu. Wujudkan emosimu melalui pena, seperti yang telah di firmankan, ن والقلم ومايسطرون. Demi pena dan apa yang dituliskan. Maka tulislah sebagai karyamu.


Semoga Bermanfaat
Penulis: Andin.R_Lita

Posting Komentar

1 Komentar

  1. Ada manusia yang menyukai perubahan.

    Ada juga manusia yang suka kenyamanan, enggan mau berubah.

    Setiap perubahan harus ada pengorbanan, bahkan nyawa taruhannya, inilah dunia, tetapi yakinlah setiap perubahan yang terputus, pasti ada yang melanjutkan.

    Semangat Optimis.

    BalasHapus