Tanyakan Pada Hatimu


Menulis itu menyenangkan, engkau bisa bercerita kepada dunia tentang keindahan negerimu, tentang hamparan sawah dengan padi yang mulai menguning,  tentang segarnya udara pegunungan dan gemercik air di sela bebatuan sungai. Engkau bisa menyentuh hati dunia untuk mengunjungi negeri tercinta Indonesia.


Menulis itu menyembuhkan luka, saat nurani terusik sendu, engkau tak perlu mengizinkan lisan yang tak bertulang menorehkan luka pada hati siapapun. Ambil buku harianmu, tuangkan segala laramu dalam untaian kata sepuas hatimu.


Namun setelah itu bacalah! Engkau akan menyadari bahwa engkau tak perlu membiarkan lara itu bersarang di hatimu, cukuplah bagimu jika engkau bisa menjadikannya ibrah yang akan menguatkanmu dan membuatmu menjadi lebih baik.


Simpan buku harianmu di sudut lemari, tempat yang tak akan terjamah oleh tangan-tangan jahil. Mereka tak perlu tahu tentang laramu, karena lukamu akan sembuh seiring berjalannya waktu


Penulis itu keren, bisa dikenal dan terkenal bahkan bisa mengantongi setumpuk rupiah .... Namun ingat satu hal, ilmu yang engkau peroleh dari sekolah akan enkau bagikan kepada dunia. Tulisanmu akan dibaca banyak orang. 


Jika tulisanmu menginspirasi orang lain untuk melakukan kebaikan maka itu akan menjadi investasi terbaikmu. Namun jika tulisanmu menginspirasi orang lain untuk melakukan keburukan, maka engkau akan menuai dosa yang berlipat ganda yang terus mengalir.


Sekali lagi ingatlah, Ada pertangungjawaban ukhrawi pada setiap untaian kata yang engkau tulis. Sebelum jemarimu menari merangkai kata dalam tulisanmu, tanyakan kepada hatimu, sanggupkah engkau menjawab pertanyaan Rabb-Mu tentang apa yang engkau tulis?



Semoga Bermanfaat
Penulis: Atika Suci

Posting Komentar

0 Komentar