Para Wanita yang Mendapatkan Ujian Berat



Inilah para wanita tangguh yang Allah SWT berikan ujian berat:


1. Siti Masyitoh: Demi mempertahankan keimanannya, Ia dan anaknya direbus dalam kuali yang berisi minyak mendidih sampai mati.



2. Asiyah: Istri raja Fir’aun. Kedua tangannya diikat di antara dua pohon, kemudian dicambuki. Lalu dilepas dan dipindahkan ke pasir untuk ditelentangkan. Kemudian dilepasnya kalajengking-kalajengking agar menyengat tubuhnya. Karena ia masih tetap tidak mau mengakui Fir’aun sebagai Tuhan, maka ia pun dipenggal batang lehernya. Ia malah tersenyum (memandang syurga) sampai putus lehernya dan mati dalam keadaan syahid.



3. Zunairah/Zunaizah: Disiksa oleh Abu Jahal dan dianiaya dengan pukulan-pukulan yang bertubi-tubi dan tinjuan keras setiap hari sampai buta matanya.



Mereka semua adalah para wanita. Masih banyak lagi yang lainnya. Pada masa Nabi Muhammad SAW, semua pengikutnya yang setia, sama-sama menderita sengsara, baik ia hartawan, muliawan, ilmuan, maupun rakyat jelata dan budak belian. 


Di antara mereka ada yang dianiaya, disiksa, dibunuh secara ganas dan buas. Demikianlah, betapa berat penderitaan dan kesengsaraan kaum Muslimin dan Muslimat pada masa Islam mulai diserukan dan disiarkan oleh Nabi Muhammad SAW. 


Sejarah mereka penuh dengan pengorbanan harta dan nyawa, disirami dengan darah dan air mata. Sekarang kita tinggal enaknya saja mengaku Islam tanpa pernah berjuang seberat itu. Maka, menjadi kewajiban kita sekarang untuk mempertahankan iman dan Islam dari gangguan kafir dan munafik.

Apakah kita pernah mengalami cobaan sebagaimana para wanita mujahidah tersebut di atas? Atau pernah dipanggang? Atau disiksa dan dipenjara? 


Rupanya baru diperintahkan memakai jilbab saja imannya sudah bocor! Dengan bangganya mengagung-agungkan feminisme atau kesetaraan gender. Padahal Islam datang untuk mengangkat derajat wanita, yang dahulunya direndahkan. Memuliakan wanita, yang dahulunya dihinakan. Menganggap wanita, yang dahulunya tak dianggap. Dan menghargai wanita, yang dahulunya tak berharga.

Siap hijrah?


Semoga bermanfaat
Penulis: Nur Aini Rangkuti

Posting Komentar

0 Komentar