Menulis Agar Menjadi Kaya?


Sumber Gambar: rintisanstartup.com


Ada satu mindset yang harus kamu pahami sebelum memantapkan hati menjadi seorang penulis. Saya beritahu satu hal! Penulis itu gajinya rendah! Apalagi royalti penulis itu turun setiap enam bulan sekali. Ketika kamu menerbitkan buku secara mayor, royaltimu hanya 10%. Ketika kamu menerbitkan buku secara indie, royaltimu hanya 10-20%. Ketika kamu menerbitkan buku sendiri tanpa bantuan penerbit, mungkin keuntungannya akan jauh lebih besar, tapi PR BESARNYA adalah kamu harus pandai memasarkan karyamu, karena bukumu tidak ada di toko buku. Dan ketika kamu menerbitkan tulisan di media, royaltinya pasti menyesuaikan dengan viewers yang ada. Jadi, jangan terlalu berharap deh dengan yang namanya menulis.

BAGAIMANA? Masih mau jadi penulis?

PIKIRKAN BAIK-BAIK! Menulis banyak-banyak sampai ratusan halaman, gajimu hanya 10% saja. Kalau harga bukunya 50.000, keuntunganmu per buku hanya 5000 rupiah. Kalau harga bukumu 100.000, keuntungannya berarti hanya 10.000 rupiah saja per buku. Mau? 

Memang siapa bilang gaji penulis itu tinggi? 
Jangan terlalu berharap dengan yang namanya uang, itulah yang bisa membutakan mata dan hatimu, terlebih pikiranmu.

Memang siapa bilang gaji penulis tinggi?
Kalau kamu pikirannya uang, buku terjual seribu eksemplar pun pasti kamu tidak akan bersyukur sama sekali.

Tapi pertanyaannya, kenapa banyak orang yang ingin menjadi penulis?

Kalian tahu istilah ini, "jangan terlalu fokus pada satu keburukan orang lain, padahal dalam dirinya ada beribu kebaikan yang tak pernah kamu lihat." Kalimat ini sangat familiar ketika kita hendak menasehati orang lain atau sedang memberikan motivasi kepada orang lain.

Memang royalti penulis kecil
Memang untuk menjadi kaya dari menulis itu agak berat
Memang menjadi penulis itu melelahkan

Tapi bayangkan puluhan manfaat yang bisa didapatkan dari menulis? Coba kamu pikirkan baik-baik. Strong Excuse apa yang menyebabkan banyak sekali orang yang ingin menulis. Strong Excuse itulah yang membuat mereka tidak memikirkan materil. Strong Excuse itulah yang membuat mereka tidak memikirkan yang namanya lelah mengetik, pusing mencari ide, pegal punggung, radiasi mata karena terlalu lama di laptop, dan sebagainya.

Bukan kejelekan yang mereka pikirkan
Bukan kekurangan yang menjadi fokus mereka

Tapi kelebihan dan kebermanfaatan yang akan muncul diperjalanan nantinya ketika mereka  sudah menghasilkan karya

Itu pun yang saya rasakan! Jujur, menulis itu melelahkan. Saya kehilangan fokus dengan skripsi, karena menulis lebih tinggi rasa cintanya dengan skripsi, hehe. Saya tidak ingin melihat satu kekurangan itu, karena bukan salah menulisnya, tapi salah sayanya yang belum bisa membagi waktu antara menulis dan skripsi.

Namun, tahukah kalian? Ketika segala karya telah terbit dan tercipta. Saya bahagia, sangat bahagia. Bukan karena uang. Tapi karena banyak dari mereka yang merasakan manfaatnya dari tulisan sederhana tersebut.

Bukan itu saja, manfaat untuk pembaca hanya sebagian kecil dari banyaknya manfaat yang sudah saya rasakan sekarang ini. Selebihnya, saya tidak ingin mengutarakannya. Cobalah kamu mencari tahu sendiri, dengan menghasilkan karya pastinya.

INGAT! Bukan karena uang, tapi karena Allah SWT. Insyaa Allah segala sesuatu yang dijalani karena Allah SWT, yang namanya rezeki pasti akan Allah SWT cukupkan.


Semoga Bermanfaat
Penulis: Mahestha Rastha Andaara

Posting Komentar

0 Komentar